info@stikom-db.ac.id    0741-35094, 0741-35095 Pencarian   

Seminar Internet of Things STIKOM DB

Bystikom-db

Seminar Internet of Things STIKOM DB

Seminar Internet of Things STIKOM DB Jambi

narasumber Universitas Sriwijaya Palembang

Internet of Things atau disingkat IOT adalah istilah yang kerap kita dengar beberapa tahun terakhir. IOT merupakan konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung terus menerus dengan kemampuan berbagi data, remote control dan sebagainya dengan memanfaatkan berbagai macam sensor dan perangkat elektronik sebagai sumber datanya.

Atas dasar hal tersebut,  berkerja sama dengan Universitas Sriwijaya Palembang menyelenggarakan Seminar ini yang bertemakan Internet of Things pada tanggal 24 Oktober 2017 di  . Seminar ini yang digawangi oleh bapak Deris Stiawan,Ph.d yang merupakan perwakilan dari universitas sriwijaya.

enarik perhatian peserta yang mayoritas dari semester satu ini orang dengan materi dan cara penyampaiannya yang renyah. Peserta yang kebanyakan merupakan mahasiswa merasa tertarik dengan materi yang disampaikan oleh  narasumber. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan seputar IOT, seperti misalnya apakah IOT bisa dikembangkan di daerah pedesaan, apakah IOT bisa dihack, atau apakah IOT hanya sekedar perangkat sensor?. Pemaparan materi yang disampaikan oleh pak Deris terkait bagaimana IOT dapat dikembangkan hingga menciptakan Smart City. Menurut Deris konsep Smart City merupakan kebijakan yang berdasarkan pada data IOT. Peralatan-peralatan untuk mengimplementasikan IOT banyak beredar di pasaran. Diantaranya Raspberry phi, Arduino dengan berbagai shieldnya.

Berbagai data yang dihasilkan oleh perangkat sensor seperti sensor suhu, sensor suara, sensor kadar gas, sensor kelembaban  ini nantinya akan diteruskan ke server untuk kemudian digunakan sebagai dasar dalam menentukan kebijakan. Data-data tersebut tidak hanya disimpan dalam server, namun perlu untuk dianalisa sehingga dapat digunakan sebagai dasar penentukan kebijakan pemerintah. Seperti misalnya sensor kadar CO (gas karbon monoksida) dipasang diberbagai tempat untuk memantau kondisi polusi suatu wilayah. Apabila data tersebut hanya disimpan dalam server tanpa dianalisa, tentu informasinya hanya sebatas tren/perkembangan kadar CO di suatu wilayah. Namun jika data tersebut dianalisa dan di gali informasinya maka data tersebut dapat digunakan sebagai dasar penentuan kebijakan untuk membatasi jumlah kendaraan atau meningkatkan jumlah penanaman pohon perindang diseputaran wilayah tersebut.

Contoh lain dari pemanfaatan IOT adalah pembuatan alat pengontrol suhu ruangan server. Ruangan server seperti yang kita ketahui memiliki sensitivitas pada peningkatan suhu. Jika suhu ruangan server mengalami peningkatan maka ada beberapa hal yang mungkin terjadi misalnya penurunan kinerja server, atau bahkan sampai menimbulkan kerusakan server itu sendiri. Dengan adanya IOT, apabila terjadi peningkatan suhu ruangan maka system akan mengirimkan data dan notifikasi bahwa suhu meningkat. Dijelaskan oleh pak Deris, dari peningkatan suhu ruangan ini seharusnya manajemen bisa mengambil beberapa alternative tindakan misalnya meng-hire tenaga khusus pemantau dan pengontrol suhu ruangan. Atau bisa juga membuat kebijakan system harus bisa menghubungi vendor penyedia perbaikan peralatan pengatur AC. “nah inilah konsep SMART yang sebenarnya. Konsep SMART ada pada level kebijakan. Dimana manajemen membuat kebijakan bahwa jika terjadi peningkatan suhu ruangan, system harus secara langsung menghubungi vendor AC” tandasnya. Sebagai penutup pak deris juga menjelaskan beberapa aplikasi sederhana yang pernah diimplementasikan di lingkungan Universitas Sriwijaya.

Tidak berbeda jauh dengan apa yang disampaikan oleh pak deris, narasumber memaparkan beberapa aplikasi yang dapat dibuat dengan konsep IOT.  Misalnya smart CITY, smart Refrigerator, smart car, dan smart park.SMART CITY . Secara kasar, definisi dari Smart City itu begitu luas mencakup berbagai macam keseluruhan teknologi digital yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan, mengurangi biaya dan sumber konsumsi, dan dapat meningkatkan interaksi aktif antara kota dan warganya secara efektif. Perlu saya garis bawahi bahwa cakupan teknologi digital yang dapat diterapkan untuk pengembangan Smart City sangat luas dan tidak dibatasi. Penerapan dan aplikasi dari teknologi tersebut juga sangat bervariasi dan dapat diterapkan di semua bidang selama tujuan akhirnya tersebut tercapai. Beberapa contoh penerapan konsep Smart City di Indonesia:

                Pada materi yang disampaikan pak deris sebelumnya juga disampaikan mengapa IOT sangat berkembang. Hal ini didasarkan hasil survey yang dilakukan beberapa lembaga survey nasional maupun internasional yang menyatakan bahwa hampir sebagian besar kita saat ini sudah terhubung dengan internet. Baik itu secara sadar maupun tidak sadar. Secara sadar mengunakan computer untuk melakukan browsing dan secara tidak sadar dengan menggunakan smartphone. Sebagai penutup pak deris menayangkan beberapa video yang menjelaskan bagaimana kemudahan yang dapat diberikan oleh konsep IOT ini.

About the author

stikom-db administrator