Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan stackholder, perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah maka kurikulum juga harus diselaraskan dengan berbagai perubahan yang terjadi.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 serta perpres nomor 8 tahun 2012 maka dalam penyusunan dan pegembangan kurikulum perguruan tinggi harus mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yaitu kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Dalam perspektif KKNI, setiap program studi diharuskan memperjelas profil lulusan yang diharapkan melalui kegiatan pelacakan studi, studi kelayakan dan analisis kebutuhan di masyarakat. Profil lulusan mencerminkan kemampuan minimal yang harus dikuasai mahasiswa setelah lulus yang merujuk pada empat aspek kebutuhan (1) sikap (attitude), (2) bidang kemampuan kerja (Skill), (3) pengetahuan (knowledge), dan (4) manajerial dan tanggung jawab. Keempat kemampuan kemudian harus dijabarkan ke dalam sebuah capaian pembelajaran (learning outcome) pada setiap mata kuliah di program studi. Sehingga nantinya, semua perencanaan pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Semester (RPS) harus didasarkan pada capaian pembelajaran (Learning Outcome) yang sesuai dengan kebutuhan profil lulusan.
Guna memperdalam mengenai pola, konten dan pemahaman terhadap kurikulum berbasis KKNI diseluruh program studi di STIKOM Dinamika Bangsa maka STIKOM Dinamika Bangsa mengadakan Workshop Kurikulum berbasis KKNI yang diselenggarakan dari tanggal 27 s.d 28 Juni 2016 dengan narasumber yang berasal dari APTIKOM yaitu Prof. Teddy Mantoro selaku Wakil Ketua Bidang Pengembangan KKNI.
About the author